journal of a learner

one effort to write. one effort to be a lifelong learner

Wednesday, March 18, 2009

Cerita Bila

Bila adalah anak balita yang cantik. Senyum dan matanya mempesona. Gerak-geriknya menawan hati setiap orang. Andai saja berat badannya tidak menembus angka obesitas, ia pasti menjuarai Lomba Anak Sehat. Meskipun begitu, tetap saja ia menjadi pusat perhatian orang-orang yang datang ke TK "Let's do Fun Learning". Orang tua murid yang lain, wartawan majalah orangtua dan anak, sales buku anak, marketing agent perusahaan susu, semua pasti tertarik padanya.

Bila, hampir selalu menang dalam lomba menyanyi, menari, fashion show, dan foto anak. Setiap ada kesempatan berlomba di bidang-bidang tersebut, Nenek selalu semangat mendaftarkan Bila. Bila juara, Nenek-Papa-Mama bangga, penonton pun puas melihat aksinya.

Tapi kali ini, Bila tidak mau ikut lomba-lomba macam itu. Tidak mau! Guru-guru di TK-nya pun bingung, jagoan mereka tak bersedia berlomba. Tentu banyak anak lain yang juga berbakat, tapi Bila selalu membuat semarak. Apa jadinya acara Independence Day mereka tanpa laga Bila?

Ternyata, Bila tetap akan berlaga. Tapi bukan di lomba-lomba yang biasanya dia ikuti. Bila mau ikut lomba lari dan lomba pindah bola! 
Nenek merayu-rayu, " Ayo Bil, ikut lomba nyanyi. Biar menang."
Kak Sasa mendukung, " Iya Bil, nanti Kakak nonton deh".
Mama menimpali, " Iya Bil, kalo lomba nyanyi pasti Bila menang. Yang lain ga ada yang bagus. Si Doni juga ga ikut, jadi pasti Bila yang menang."
Mas Farid ikut-ikutan mengomentari si bungsu, " Emang Bila bisa lari? Udah nyanyi aja."
Muka Bila memerah.
"Kenapa sih? Aku gak mau ikut lomba yang itu lagi. Aku mau ikut lomba lari! Kenapa semua ngatur aku? AKU GAK MAU DIATUR-ATUR!!"

Setelah melalui berbagai perdebatan, di dapur, di ayunan, di tempat tidur, di depan komputer, akhirnya tercapai kesepakatan. Bila akan ikut Lomba Lari serta Lomba Pindah Bola, satu-satunya lomba panggung yang akan Bila ikuti adalah, Fashion Show.

Pagi itu semua berkumpul di aula masjid dekat TK. Orang-orang pakai baju bertema merah putih. Balon-balon dengan warna yang sama terpasang di teras dan lapangan masjid. Pagi itu semua semangat!

Bila juga semangat, sejak datang ia terus tersenyum. Bila tak sabar menunggu saatnya lomba lari, "Ah, lama amat sih Bu Ani pidatonya!".

Akhirnya lomba dimulai. Beberapa lomba dimulai serentak. Di lapangan ada lomba lari, di aula ada lomba menyanyi, di selasar ada cerdas cermat Bahasa Inggris, dan di mana-mana ada makanan berbahan dasar susu hasil lomba resep orang tua.

Di sisi lapangan Bila bersiap di depan garis start, alisnya menyatu, wajahnya merah kepanasan, pikirannya fokus pada garis finish. Siap.... 1.....2....3! Bila berlari sekencang-kencangnya. Bila pasti bisa. Bila sudah latihan berkali-kali. Bila mulai terengah-engah. Garis finish masih jauh. Teman-teman mendahului. Tekad Bila tetap kuat. Tapi tekad Bila terhambat bobot tubuhnya. Bila terakhir tiba di garis finish.

Segera terlihat ekspresi yang tak pernah ada di wajah Bila, dan tak ada siapa pun yang mengerti. Tidak juga Bila. Semua orang bersorak, menyemangati Icha dan Aya yang masuk urutan pertama dan kedua. Icha dan Aya akan berlomba lagi di babak final. Tidak ada yang bersorak untuk Bila. Mas Farid dan Kak Sasa sedang ikut cerdas cermat. Papa pasti sedang merekam mereka. Nenek ikut lomba resep. Hanya ada Bu Dwi yang mengambil foto para peserta. Beliau mendekati Bila dan berkata, " Ayo Bila semangat, habis ini Lomba Pindah Bola loh, siap ya."

Bila masih semangat untuk Lomba Pindah Bola, tapi sekarang, Bila takut untuk kalah. Kalah berarti tidak jadi pusat perhatian. Bila kan selalu jadi pusat perhatian.

Tak disangka ternyata Lomba Pindah Bola sangat menyenangkan. Bila, Kevin, dan Mas Farid, yang sudah selesai cerdas cermat, bekerjasama memindahkan bola dari sisi lapangan yang satu ke sisi yang lain. Mas Farid pintar mencari cara agar dapat menjadi yang tercepat. Kak Sasa bersorak untuk mereka. Papa merekam sambil berteriak-teriak menyemangati. Pada akhir lomba semua orang bertepuk tangan untuk mereka. Walaupun mereka bukan yang tercepat, tapi aksi mereka sangat disukai penonton: cerdik, kompak, dan lucu. Bila senang sekali. Bila juga berterima kasih pada Mas Farid yang mau ikut berlomba bersamanya.

Setelah itu Bila langsung bersih-bersih dan ganti baju. Fashion Show akan dimulai.

Di panggung, Bila berjalan melenggang. Tersenyum ke setiap mata yang memandang. Tau persis waktunya harus berhenti untuk membiarkan orang mengaguminya. Tau persis bagian panggung yang tepat untuk berpose dan membiarkan belasan kamera memotretnya.

Tengah hari, nama-nama pemenang lomba diumumkan. Seperti sudah diduga semua orang, Lomba Fashion Show dimenangkan oleh Bila. Sebelum acara ditutup, Mila sang juara Lomba Menyanyi dipersilahkan untuk bernyanyi di panggung. Nenek menggerutu, "Ah....coba Bila ikut. Pasti Bila menang. Apa itu, nyanyi kok gak bergerak, gak ada senyum, gak bagus." Bu Eka pun menyayangkan, "Iya, Bila sih ga ikut....". Bila diam saja. Aku tersenyum dan bertanya-tanya dalam hati, akan jadi apa ya Bila nanti.

*cerita ini utk diambil hikmahnya, tak ada maksud menyinggung pihak mana pun*

2 Comments:

At 12:48 AM , Blogger Unknown said...

Bila belagu?

 
At 5:41 PM , Blogger Winy said...

@ Erma: engga.

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home