journal of a learner

one effort to write. one effort to be a lifelong learner

Wednesday, February 03, 2010

Hafal Al-Qur'an?

Pagi ini saya tergesa-gesa berjalan menuju lapangan di depan masjid. Sebenarnya saya malu masuk dalam barisan apel, karena sudah terlambat (sebenarnya terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali, bukan pembenaran, tapi kenyataannya tidak semua guru atau pegawai mau berapel ria di pagi hari yang cukup dini begini, bahkan pagi ini saya lihat hanya sekitar 5 orang saja dalam barisan). Tapi mau tidak mau saya harus ke lapangan, untuk menemui para siswa dan menyerahkan lembaran-lembaran soal yang dititipkan seorang guru untuk kelas 9c. Saya sempat khawatir saya tak dapat menemukan mereka. Saya belum terlalu kenal, karena jarang berinteraksi dengan para siswa. Biasanya, mereka yang menemukan saya.

Ah, ternyata sekarang begitu juga. Tiba-tiba sekelompok siswa mendatangi saya dan memanggil-manggil nama saya. Saya senang tak perlu susah-susah mencari mereka. Yang saya cari, mendatangi saya. Takzim mereka mencium tangan dan memberi salam. Lalu mereka bersikap sangat "ramah" tak seperti biasanya. Cengar-cengir yang pasti ada maksud di baliknya. Akhirnya mereka bicara. Intinya, mereka meminta saya untuk menjadi mentor karena mentor mereka, Ustad Oni, sedang berada di Mesir untuk penyelesaian studinya. Oh, saya berkata dalam hati, tantangan baru nih. "Mentor apa?" tanya saya. "Mentor hafalan Qur'an. Nanti kita setor hafalan ke Ustadzah (maksudnya saya, pantes gak saya dipanggil ustazah?)," jawab mereka. Aduh! Bagaimana mungkin? Saya malah yakin hafalan mereka, para santri, lebih banyak daripada hafalan saya. Again, bagaimana mungkin?

Melihat saya terdiam, mereka bertanya, "Sibuk ya Zah?". Oh, sebuah jawaban standar para guru dalam menolak permintaan siswa, dan memang gejala yang biasa pula di tempat ini sehingga para siswa sudah mafhum. Bagi saya, ini juga sebuah bentuk husnudzan dari para siswa terhadap gurunya yang gak ada apa-apanya ini. "Saya pikir-pikir dulu ya?" akhirnya saya menjawab, sambil berniat mencari tau, kelas 9 itu rata-rata hafalannya sudah sampai mana ya.


“Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Qur`an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR Tirmidzi)

T_T hiks...hiks...